Sebagian besar orang menganggap penyakit difteri hanya berbahaya bagi anak-anak. Ini karena sistem pemberian vaksin difteri umumnya diperuntukkan bagi anak-anak berusia 2-18 tahun. Padahal, sebenarnya difteri juga berbahaya bagi orang dewasa. Bila tidak ditangani secara intensif, difteri pada orang dewasa juga dapat mengakibatkan kematian.
Daftar Isi
Penyebab Penyakit Difteri
Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Jenis bakteri tersebut sangat mudah menyebar pada anak-anak maupun orang dewasa, terutama orang-orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Beberapa cara penularan bakteri difteri yang wajib diwaspadai yaitu:
- Kontak langsung dengan percikan air liur pengidap difteri.
- Menggunakan barang-barang yang sudah terkontaminasi bakteri difteri.
- Sentuhan langsung dengan luka terbuka pada tubuh pengidap difteri. Cairan pada luka yang terbuka bisa menjadi media penyebaran bakteri difteri dari satu orang ke orang lain.
Saat seseorang mulai terjangkit bakteri difteri, bakteri tersebut akan membunuh sel-sel sehat di tenggorokan. Sel-sel yang sudah mati akan membentuk suatu lapisan tipis berwarna abu-abu di tenggorokan. Kemunculan lapisan tipis tersebut tentu mengganggu kelancaran sistem pernapasan. Selain itu, bakteri difteri dapat menghasilkan racun yang masuk ke aliran darah. Keberadaan racun tersebut akan mengganggu kinerja jantung, ginjal, serta sistem saraf.
Gejala difteri sering dianggap sepele karena awalnya mirip dengan flu biasa. Namun, Anda harus lebih cermat mengamati gejala-gejala ini agar bisa segera melakukan tindakan pengobatan yang tepat:
- Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu di tenggorokan
- Demam dan menggigil
- Sakit tenggorokan dan suara serak
- Sulit menelan makanan dan minuman
- Pembengkakan kelenjar limfa di leher
- Munculnya lendir di hidung (pilek) yang teksturnya semakin kental dan sering bercampur darah
Ada satu gejala difteri lainnya yang jarang terjadi, yaitu munculnya luka pada kulit yang menyerupai borok. Luka tersebut biasanya akan sembuh dalam waktu beberapa bulan tetapi meninggalkan noda di kulit.
Penanganan Intensif pada Infeksi Shigellosis
Infeksi shigellosis yang menjangkiti anak-anak harus diatasi secara intensif. Pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan adalah memberi asupan air yang cukup. Supaya anak-anak tidak mudah dehidrasi akibat diare. Usahakan agar anak-anak yang sedang mengidap infeksi shigellosis memiliki waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi makanan bergizi juga sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi harian bagi anak. Anda harus berusaha membangkitkan selera makanan anak dengan menyiapkan aneka menu makanan yang disukainya.
Biasanya dokter akan memberikan resep antibiotik jenis cefixime, ampicilin, atau trimethoprim sulfamethoxazole untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. Konsumsi antibiotik tersebut harus dilakukan sampai habis untuk mencegah resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Meskipun infeksi shigellosis sangat mudah menular pada anak-anak, bukan berarti Anda tak bisa mengatasinya dengan cara yang tepat. Menjaga kebersihan adalah kunci utama menghindari penularan penyakit akibat bakteri. Jadi, mari mengajarkan si kecil untuk hidup sehat secara disiplin mulai sekarang. Bakteri penyebab infeksi shigellosis pun tak akan mudah mengintai kesehatan buah hati Anda.
Cara Mengobati Penyakit Difteri
Wabah penyakit difteri yang sudah menjangkiti seseorang harus lekas mendapatkan penanganan medis secara intensif. Proses perawatan biasanya mengharuskan pengidap difteri diisolasi di ruangan khusus agar tidak menyebabkan wabah menular. Proses isolasi tersebut akan dibarengi dengan pemberian antibiotik untuk mengatasi bakteri difteri dalam tubuh. Selain antibiotik, pengidap difteri juga membutuhkan antitoksin untuk menetralkan racun dalam tubuh yang disebabkan bakteri difteri. Risiko kerusakan fungsi organ pun bisa dicegah kalau diagnosis difteri dilakukan sedini mungkin.
Jika Anda atau anggota keluarga lainnya mengalami gejala yang mirip dengan penyakit difteri, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan difteri yang dilakukan secara cepat akan membuat difteri cepat teratasi. Anda pun tak perlu khawatir dengan risiko kerusakan organ atau kematian akibat difteri. Masyarakat modern tentu sudah lebih cermat menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga.
Pentingnya Memiliki Asuransi Rawat Jalan
Rawat jalan adalah perawatan medis yang diberikan kepada pasien tanpa perlu menginap di rumah sakit. Setiap orang memiliki risiko untuk sakit dan memeriksakan diri di rumah sakit. Untuk membantu meringankan beban Anda saat risiko tersebut terjadi, Anda perlu memiliki asuransi rawat jalan.
Asuransi rawat jalan termasuk dalam jenis asuransi kesehatan, yaitu perlindungan mendasar yang diperlukan oleh setiap orang. Selain karena setiap orang memiliki risiko untuk sakit dan biaya medis dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan.
Kedua hal tersebut berpotensi menyebabkan kerugian finansial. Untuk melindungi diri dari kerugian finansial akibat sakit, Anda perlu memiliki asuransi kesehatan yang juga menawarkan manfaat proteksi rawat jalan.