Orang tua memiliki tanggung jawab dalam tumbuh kembang anak, sebagai pihak yang paling dekat hal tersebut tidak bisa diabaikan apalagi diserahkan seluruhnya kepada guru. Kesalahan dalam membangun karakter anak bisa berdampak terhadap perkembangannya di masa mendatang, sehingga dibutuhkan sejumlah pola yang tepat untuk kemudian diterapkan.
Sejumlah indikator penting dalam pengembangan karakter adalah interaksi dengan orang-orang terdekat tak hanya orang tua namun juga saudara, teman hingga masyarakat. Orang tua dalam hal ini, bakal bersentuhan langsung sehingga perlu peran aktif melalui pengawasan dan pendidikan. Untuk itu, simak tips di bawah ini:
Daftar Isi
Sebagai Role Model
Anda tentu kerap mendengar istilah jika kepribadian anak adalah cerminan orang tua. Ini berlaku terutama pada mereka yang masih dalam tahap tumbuh kembang. Sebagai peniru ulung, segala hal positif hingga negatif akan sampai dan membuat mereka berupaya melakukan hal serupa. Oleh karena itu, tak sebatas menyampaikan hal baik atau buruk tapi berikan contoh dalam bentuk tindakan.
Perlihatkan Empati
Buah hati di sisi lain butuh orang yang peduli terhadap mereka dan mendampingi untuk menanamkan nilai karakter. Saat anak melakukan kesalahan, ingatkan lalu perlihatkan rasa empati. Hargai berbagai upaya yang dilakukan sekecil apapun itu, karena hal ini juga akan berpengaruh terhadap bagaimana mereka memperlakukan orang lain.
Tunjukkan Rasa Bangga
Menunjukkan rasa bangga akan mendorong kepercayaan diri, sehingga mereka tidak tumbuh dengan pribadi penakut dan selalu berpikiran negatif. Berbagai karakter buruk dapat dihilangkan jika mereka mendapat banyak dukungan sejak dini. Di sisi lain, menunjukkan rasa bangga juga bakal memberikan motivasi dalam melakukan berbagai aktivitas misal pelajaran di sekolah.
Misal saja, jika nilai mengalami peningkatan, walaupun tak banyak tetap perlihatkan apresiasi semisal memberikan hadiah atau pujian lain yang positif. Kendati di saat bersamaan orang tua juga perlu menjelaskan tentang batas-batas jika tindakan tersebut negatif.
Ajar untuk Mengendalikan Diri
Layaknya tong kosong, anak tumbuh besar dan belajar semua hal dari nol, termasuk pengendalian diri. Ini tentang bagaimana cara Anda membatasi keinginan dan pikiran egois mereka untuk hal-hal kecil hingga besar. Misal, ketika mereka menginginkan sesuatu jangan penuhi semuanya dan ajar bahwa tak semua hal yang diinginkan harus dipenuhi.
Pendidikan ini mengajar mereka untuk lebih menahan diri dan menekan ego. Dengan begitu, kebiasaan ini akan berdampak ketika Ia dewasa terutama dalam pengambilan keputusan. Self-talk misalnya, merupakan metode pengendalian efektif sehingga merek atak bereaksi berlebihan terhadap sesuatu.
Itulah beberapa tips dalam membangun karakter anak, keterlibatan orang tua menjadi kontribusi terbesar pada perkembangannya. Tak hanya untuk diri mereka sendiri, namun pola didik ini akan membuat mereka dihargai oleh orang lain.